Suatu sore, Dina duduk di depan cermin kamar kosnya. Di layar ponselnya, deretan foto influencer berwajah mulus dengan tubuh ideal berseliweran. Ia menghela napas panjang.
“Kenapa aku nggak bisa secantik mereka?” pikirnya.
Sejak SMA, Dina sering merasa tidak percaya diri. Kulitnya yang sawo matang dianggap “kurang putih”, pipinya agak chubby, dan rambutnya sering mengembang. Teman-teman suka bercanda soal penampilannya, meski dengan niat iseng. Tapi bagi Dina, kata-kata itu menancap dalam.
Pertemuan yang Mengubah Cara Pandang
Suatu hari, Dina bertemu dengan seorang mentor saat mengikuti pelatihan kerja. Mentor itu, seorang perempuan paruh baya yang penuh wibawa, bercerita,
“Dulu saya juga pernah merasa tidak cukup cantik. Tapi lama-lama saya sadar, kecantikan itu bukan standar yang ditentukan orang lain. Kecantikan yang paling berharga adalah bagaimana kita menjaga kesehatan, bagaimana kita memperlakukan orang, dan bagaimana kita menerima diri sendiri.”
Kata-kata itu menempel di hati Dina. Malamnya, ia menulis di buku catatan kecil:
“Aku ingin berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Aku ingin sehat, percaya diri, dan bahagia.”
Dari Cermin ke Hati
Sejak saat itu, Dina mulai mengubah cara pandangnya. Ia tetap merawat diri—olahraga ringan, menjaga pola makan, merawat kulit seperlunya—tapi kali ini motivasinya bukan untuk terlihat seperti orang lain. Melainkan untuk dirinya sendiri.
Setiap kali ia bercermin, ia belajar tersenyum pada dirinya sendiri. Bukan senyum sempurna seperti di iklan, tapi senyum tulus yang muncul karena akhirnya ia bisa menerima dirinya.
Inspirasi untuk Orang Lain
Lama-kelamaan, perubahan itu terlihat. Bukan karena Dina menjadi “seperti model”, melainkan karena ia lebih percaya diri. Teman-temannya pun mulai berkata,
“Din, kamu sekarang kelihatan lebih fresh, ya. Kayaknya bahagia banget.”
Dina sadar, motivasi dan energi positif ternyata menular. Dengan menerima dirinya, ia juga memberi contoh bagi orang lain: bahwa kecantikan sejati bukan soal memenuhi standar, tapi soal keberanian mencintai diri apa adanya.
🌸 My Dear, standar kecantikan akan selalu berubah, tapi penerimaan diri akan selalu membuat kita kuat. Kecantikan sejati bukan ada di cermin, tapi di hati.